Skip to main content

[SINOPSIS + REVIEW] Indonesia Horror Film "Qorin" (2022)

Sejenak berhenti dulu sama drama Apgujeong karena biasalah mimin sudah mulai bosen, tapi bakal mimin lanjutin kok. Intinya di pending dulu lah. Hho.

Kemaren sempat nonton film Indonesia horror lagi nih, buat wasting time aja sih selama puasa. Parah yaa bukannya banyakin baca Al-Quran. Kadang memang keujung-ujung semangat Ramadhannya udah mulai melemah. Jangan ditiru!!

Film ini mimin tonton pas masih ramadhan, tapi karena kemaren masih bahas terus Apgujeong dan readernya pada seuprit mungkin karena bosen, yaa sudah mimin seling dulu dramanya sama Film indonesia yang cuman berdurasi 102 menit aja.

Film ini menceritakan tentang Zahra, santriwati sebuah pesantren yang merupakan santri teladan, nilainya bagus karena itu dipercaya menjadi ketua angkatan putri. Suatu ketika Zahra diminta Ustad Jaelani untuk menemuinya dan ternyata ditugaskan untuk membimbing santriwati baru bernama Yolanda. 




Yolanda kebetulan satu kamar dengan Zahra dan kedua temannya yang lain yaitu Icha dan Gendhis. Semua tampak normal-normal saja sampai ustad Jaelani tiba-tiba memberikan materi tentang Qorin. Jin yang menemani setiap manusia. Bahkan ustad Jaelani meminta para siswa untuk mempraktekan memanggil jin qorin masing-masing. Keanehan ini tentu saja dirasakan Yolanda, dia lalu meminta Zahra sebagai ketua angkatan untuk meminta pembatalan kepada Ustad Jaelani, karena menurutnya ritualnya aneh dan tidak biasa.

Pada awalnya Zahra mau menuruti Yolanda, apalagi temannya yang lain juga ternyata ikut protes. Namun belum sampai masuk ke ruangan Ustad Jaelani, Zahra merasa ketakutan dan akhirnya tidak jadi melakukan protes.

Ritual pemanggilanpun dilakukan saat malam dan hujan. Setelah ritual itu kejadian-kejadian aneh mulai muncul di pesantren tersebut.

Tulisan berikutnya mungkin akan berisi SPOILER jadi kebijaksanaan pembaca dibutuhkan. Maksudnya kalau lanjut baca ditanggung sendiri kalau jadi ngga penasaran sama filmnya. Hehe

Tema yang diambil sebetulnya cukup bagus sih, tentang pelecehan seksual yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Dan bagaimana takutnya korban untuk membuka itu semua. Penggambaran latar pesantren yang menjadi setting film mungkin terinspirasi dari kisah nyata tentang kasus pelecehan yang memang pernah terjadi di pesantren. Tapi mimn perlu speak  up nih, jangan jadi generalisasi bahwa pesantren identik dengan hal seperti itu. Ngga bener yaa. Karena yang terjadi adalah karena oknum dan bisa saja terjadi di instansi atau lingkungan manapun. 

Oke lanjut ke reviewnya. Walau tema yang diangkat lumayan dark tapi menurut mimin eksekusinya kurang bagus sih. Jump Scare memang ada, penggambaran setting yang gelap dan temaram juga menambah kengerian selama film. Tapi mimin merasa banyak sekali plot hole dicerita ini. Banyak yang menjadi pertanyaan, pun dibagian akhir kenapa dibuat ngegantung dengan tidak jelas. Padahal semua bisa saja berakhir ketika para santri membuang dan membakar bungkusan kafan mereka masing-masing. Mimin aja masih ga ngerti sama Gendhis, sebetulnya Gendhis menyimpan rahasia apa, karena dibanding santriwati lain ketika disiksa secara 'fisik' oleh Qorin, sosok qorin Gendhis hanya menampakan diri saja tanpa menyiksa selain itu di akhir cerita kenapa semua santriwati berubah menjadi Qorin sedangkan Gendhis tidak. Anehnya lagi menurut mimin kenapa Gendhis? Padahal sepanjang cerita Gendhis tidaklah menjadi pusat cerita, bahkan ketika Icha dan Yolanda membuka masalah pribadinya pada Zahra. Gendhis adalah satu-satunya yang tidak tahu. Jadi buat kalian yang sudah menonton dan mau menceritakan pendapat tentang apa yang terjadi di akhir film, mimin tunggu di kolom komentar ya. Makasih.

CGI yang ada di film ini juga kurang sih apalagi pas ada santriwati yang melayang, itu kerasa palsu banget. Untuk sebuah film yang tayang tahun 2022 menurut mimin mengecewakan. But semua jajaran pembuat film tentu sudah melakukan yang terbaik yang mereka bisa, jadi sebagai penikmat film abal-abal mimin mengapresiasi karya mereka, semoga menjadi kritik membangun untuk film indonesia agar lebih maju kedepannya. 

Ah ya sudahlah begitu saja cuap-cuap mimin kali ini. Sampai ketemu minggu depan. 


Review dan Sinopsis yang mimin tulis murni dari mimin pribadi
Setiap orang berhak untuk setuju atau tidak setuju dengan pendapat mimin
Karena suka atau tidak suka dengan suatu FILM/DRAMA tergantung selera masing-masing
Dan pendapat mimin sama sekali tidak menjadi generalisasi bahwa pendapat orang lain pun sama
Mohon menghormati pendapat mimin, dan mohon berkomentar dengan sopan ya..
Terimakasih.. ^^

Comments

Popular posts from this blog

[Bahas Ending] K-Film "Memoir of A Murderer"

Suka sama akting nam gil

Sinopsis Pained

Setelah lama tidak melihat Kwon Sang Woo

[CURHAT] Kekecewaan mimin sama Drama Korea "Born Again"

PERHATIAN . . .