Assalamualaikum . . .
Hai, hai semua . . . masih ada
yang setia nungguin review mimin kah?
Maaf ya mimin sudah mulai sibuk dan blog menjadi terbengkalai tapi insyaAllah mau mulai lagi bikin postingan walau mungkin masih lambat-lambat, yang penting update lah ya.
Kemarin mimin baru aja menyelesaikan drama A poem a day ini. Drama ini berjumlah 16 episode dan sukses bikin mimin tambah klepek-klepek sama pesona Lee Joon Hyuk Oppa. Wkwkwk . . .
Sinopsis singkatnya dulu yaa . . .
Drama ini bercerita tentang kehidupan di rumah sakit, lain dari yang lain. Biasanya kalo rumah sakit pasti ngomongin drama medis kan? Atau dokter-dokter yang menjadi pusat cerita. Nah drama ini mengusung cerita sekitaran ahli therapist. Tau kan? Biasanya terapis itu untuk orang-orang yang pernah mengalami trauma, kecelakaan, jatuh , atau orang tua yang memiliki sakit di sendi atau tulang. Wah menarik kan? Lain dari yang lain.
Cerita berpusat di seorang terapis kontrak bernama Woo Bo Young, seoramh terapis yang tidak memiliki cita-cita sebagai terapis namun terpaksa karena keadaan keluarga yang membuat dia memilih kuliah yang cepat dan segera mendapat pekerjaan padahal Bo Young sendiri sangat suka dengan puisi. Maka tak heran judulnya satu puisi satu hari kaan??
Walau terapis bukan cita-citanya, tapi Bo Young bekerja sangat keras dan maksimal. Namun syang ia tidak juga diangkat sebagai pegawai tetap. Bahkan pegawai magang pun meremehkan dirinya. Ah pokoknya kehidupan Bo Young itu bakal bikin kalian ngomong "Ya ampun hidup Bo Young gini-gini amat.". Kehidupan Bo Young sebagai terapis semakin memusingkan ketika RS tempatnya bekerja kedatangan pelajar magang yang merupakan pria yang menolaknya saat kuliah.
Untung saja kehadiran salah satu terapis terbaik di Korea, Ye Jae Wook membuat Bo Young lebih tenang karena ia tampak mementingkan keadilan dan itulah pertama kalinya Bo Young merasa bahwa ia diperlakukan sama oleh orang lain. Singkatnya Bo Young jatuh cinta sama Lee Joon Hyuk Oppa, eh salah maksudnya Ye Jae Wook.
Inti ceritanya begitu aja sih, tapi mimin menkmati cerita ringan di drama ini yang ngga bikin bosen. Selain itu cerita setiap episode seperti memberikan pelajaran kehidupan yang jarang mimin temukan di drama lain. Puisi yang hadir setiap episode juga cukup menggugah sih menurut mimin. Ah pokoknya top Lah.
Rencannya setelah ini mimin ingin nonton "Find me in your memory." genrenya melow, cocok buat mimin. wkwkwk.
BTW selamat menjalankan ibadah Shaum Ramadhan yaa . . . ditengah pendemi seperti ini kita tetap harus semangat untuk beribadah walau di rumah. Stay safe stay home . . . Sampai bertemu di postingan selanjutnya. ^^
Review dan Sinopsis yang mimin tulis murni dari mimin pribadi
Setiap orang berhak untuk setuju atau tidak setuju dengan pendapat mimin
Karena suka atau tidak suka dengan suatu FILM/DRAMA tergantung selera masing-masing
Dan pendapat mimin sama sekali tidak menjadi generalisasi bahwa pendapat orang lain pun sama
Mohon menghormati pendapat mimin, dan mohon berkomentar dengan sopan ya..
Terimakasih.. ^^
Hai, hai semua . . . masih ada
yang setia nungguin review mimin kah?
Maaf ya mimin sudah mulai sibuk dan blog menjadi terbengkalai tapi insyaAllah mau mulai lagi bikin postingan walau mungkin masih lambat-lambat, yang penting update lah ya.
Kemarin mimin baru aja menyelesaikan drama A poem a day ini. Drama ini berjumlah 16 episode dan sukses bikin mimin tambah klepek-klepek sama pesona Lee Joon Hyuk Oppa. Wkwkwk . . .
Sinopsis singkatnya dulu yaa . . .
Drama ini bercerita tentang kehidupan di rumah sakit, lain dari yang lain. Biasanya kalo rumah sakit pasti ngomongin drama medis kan? Atau dokter-dokter yang menjadi pusat cerita. Nah drama ini mengusung cerita sekitaran ahli therapist. Tau kan? Biasanya terapis itu untuk orang-orang yang pernah mengalami trauma, kecelakaan, jatuh , atau orang tua yang memiliki sakit di sendi atau tulang. Wah menarik kan? Lain dari yang lain.
Cerita berpusat di seorang terapis kontrak bernama Woo Bo Young, seoramh terapis yang tidak memiliki cita-cita sebagai terapis namun terpaksa karena keadaan keluarga yang membuat dia memilih kuliah yang cepat dan segera mendapat pekerjaan padahal Bo Young sendiri sangat suka dengan puisi. Maka tak heran judulnya satu puisi satu hari kaan??
Walau terapis bukan cita-citanya, tapi Bo Young bekerja sangat keras dan maksimal. Namun syang ia tidak juga diangkat sebagai pegawai tetap. Bahkan pegawai magang pun meremehkan dirinya. Ah pokoknya kehidupan Bo Young itu bakal bikin kalian ngomong "Ya ampun hidup Bo Young gini-gini amat.". Kehidupan Bo Young sebagai terapis semakin memusingkan ketika RS tempatnya bekerja kedatangan pelajar magang yang merupakan pria yang menolaknya saat kuliah.
Untung saja kehadiran salah satu terapis terbaik di Korea, Ye Jae Wook membuat Bo Young lebih tenang karena ia tampak mementingkan keadilan dan itulah pertama kalinya Bo Young merasa bahwa ia diperlakukan sama oleh orang lain. Singkatnya Bo Young jatuh cinta sama Lee Joon Hyuk Oppa, eh salah maksudnya Ye Jae Wook.
Inti ceritanya begitu aja sih, tapi mimin menkmati cerita ringan di drama ini yang ngga bikin bosen. Selain itu cerita setiap episode seperti memberikan pelajaran kehidupan yang jarang mimin temukan di drama lain. Puisi yang hadir setiap episode juga cukup menggugah sih menurut mimin. Ah pokoknya top Lah.
Rencannya setelah ini mimin ingin nonton "Find me in your memory." genrenya melow, cocok buat mimin. wkwkwk.
BTW selamat menjalankan ibadah Shaum Ramadhan yaa . . . ditengah pendemi seperti ini kita tetap harus semangat untuk beribadah walau di rumah. Stay safe stay home . . . Sampai bertemu di postingan selanjutnya. ^^
Review dan Sinopsis yang mimin tulis murni dari mimin pribadi
Setiap orang berhak untuk setuju atau tidak setuju dengan pendapat mimin
Karena suka atau tidak suka dengan suatu FILM/DRAMA tergantung selera masing-masing
Dan pendapat mimin sama sekali tidak menjadi generalisasi bahwa pendapat orang lain pun sama
Mohon menghormati pendapat mimin, dan mohon berkomentar dengan sopan ya..
Terimakasih.. ^^
Comments
Post a Comment
DONT BE SILENT READER, pleaase comment.. ^^ NO BASH