Skip to main content

[SINOPSIS + REVIEW] I-FILM "Menjelang Maghrib" (2022)

Agak lucu sih, sebenarnya mimin salah nonton. Mimin kira ini film 2023 yang tentang anak-anak. Ternyata yang tahun 2023 judulnya waktu maghrib, jadi ini filmnya beda yaa.

Thalia, Erlan, dan Ahmad adalah mahasiswa psikologi yang sedang melakukan penelitian akhir. Berkat kakak sepupu Thalia, meraka akhirnya berencana untuk meneliti Nina, seorang pasien gangguan jiwa yang tidak melanjutkan pengobatan di rumah sakit. Nina akhirnya dipasung di sebuah gubuk terpisah dari rumah di waktu menjelang Maghrib karena di waktu-waktu itu Nina sering berteriak-teriak dan melakukan hal-hal di luar nalar.

Sebagai mahasiswa psikologi, baik Thalia, Erlan, dan Ahmad tidak percaya dengan takhayul. Mereka lebih percaya science karena itu saat nenek Nina membicarakan awal mula Nina menjadi 'gila' akibat melangkahi bambu tentu saja tidak dipercayai mereka. Namun kejadian-kejadian yang tidak pernah mereka bayangkan mulai terjadi. Dan lambat laun Thalia, Erlan, dan Ahmad mulai meyakini ada hal yang tidak biasa yang terjadi pada Nina.




Hmmm . . .
Mimin bahas kekurangan film ini dulu dari sisi mimin. Ini kembali pada selera film kita masing-masing. Sejujurnya mimin ngga suka film dimana pengambilan gambarnya alias video yang kita tonton diambil dari kamera pemeran, jadi goyang-goyang gitu. Sepanjang film kita hanya menonton dari sisi kamera badan yang ada pada Thalia, kamera Erlan, dan Ahmad. Mungkin beberapa orang suka tipe horror dengan pengambilan gambar seperti ini tapi kalau mimin sih kurang suka.

Cerita di film ini kayak kurang mengandung cerita, jadi kayak ga ada banget latar belakang Nina mengalami keanehan kecuali cerita nenek Nina, selain itu roh leluhur yang dipercaya nenek masuk ke tubuh Nina juga tidak diberi penjelasan, apa maunya? kenapa?

Untuk positifnya. Film ini sebetulnya mengangkat tema sosial. Jadi memberikan pesan agar tidak mempasung orang dengan 'gangguan'. Bisa dilihat di akhir cerita, Gubuk tempat Nina di siksa dirubuhkan dan Nina bisa bebas keluar rumah, menari-nari ketika menjelang Maghrib. Setelah film selesai juga disisipkan orang-orang nyata yang dipasung dan ketidaknyamanan mereka. 

Walau jujur mimin sendiri yakin, mereka dipasung mungkin karena bisa membahayakan orang lain jika sedang kambuh, sehingga pihak keluarga tidak ada pilihan. Apalagi jika memasukkan ke RS jiwa yang mimin rasa butuh biaya yang tidak sedikit. Segitu aja yang bisa mimin bahas, maaf karena mimin ngga bisa penjang lebar, sejujurnya mimin kurang menikmati film ini. Hehe..

Sampai berjumpa di postingan selanjutnya. ^^


Review dan Sinopsis yang mimin tulis murni dari mimin pribadi
Setiap orang berhak untuk setuju atau tidak setuju dengan pendapat mimin
Karena suka atau tidak suka dengan suatu FILM/DRAMA tergantung selera masing-masing
Dan pendapat mimin sama sekali tidak menjadi generalisasi bahwa pendapat orang lain pun sama
Mohon menghormati pendapat mimin, dan mohon berkomentar dengan sopan ya..
Terimakasih.. ^^

Comments

Popular posts from this blog

[Bahas Ending] K-Film "Memoir of A Murderer"

Suka sama akting nam gil

Sinopsis Pained

Setelah lama tidak melihat Kwon Sang Woo

[CURHAT] Kekecewaan mimin sama Drama Korea "Born Again"

PERHATIAN . . .